Penyakit tanaman hutan adalah suatu perubahan atau penyimpangan dalam satu atau lebih bagian dari rangkaian proses fisiologi penggunaan energi yang mengakibatkan hilangnya koordinasi di dalam inang tanaman hutan (host) termasuk di dalamnya gangguan dan kemunduran aktivitas seluler, yang pada umumnya ditunjukkan oleh perubahan morfologi inang yang disebut gejala (symptom) (Widyastuti et al., 2005). Penyakit hutan merupakan penggabungan antara empat faktor (Tainter dan Baker, 1996), yaitu patogen, lingkungan, tanaman inang dan manusia.
Tanaman inang pada umumnya akan memberikan respon terhadap serangan penyakit. Serangan penyakit dikenali dari perubahan-perubahan morfologi yang ditunjukkan oleh tanaman inang maupun kenampakan bagian dari penyakit itu sendiri. Penyimpangan morfologi atau fisiologi yang dapat dilihat pada inang disebut gejala penyakit, sedang penyimpangan yang ditunjukkan oleh struktur yang dibentuk patogen (miselium, spora, tubuh buah dan lain-lain) disebut tanda penyakit.
Gejala serangan penyakit akan ditunjukkan oleh tanaman inang dengan penyimpangan fungsi sistem metabolisme. Penyimpangan ini akan mengakibatkan gangguan kemampuan tumbuhan dalam mengabsorbsi serta mengirimkan air dan hara, penurunan kemampuan fotosisntesis, fungsi reproduksi dan kerusakan fisiologi lainnya. Menurut Brown (1997), gejala penyakit dibagi menjadi empat kategori besar, yaitu : (1) kematian dan kerusakan pada jaringan inang, (2) kelayuan, tidak dapat tumbuh subur serta gejala yang mengikuti, (3) pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak normal, dan (4) perubahan warna jaringan inang menjadi lebih muda.
Penyakit busuk hati (heart rot) merupakan penyakit yang menyerang kayu teras.Penyakit ini disebabkan oleh hymenomycetes (dari kelompok basidiomycetes) yang menyerang selulosa dan lignin kayu (Mohammed et al., 2005). Menurut Rimbawanto (2005), jamur busuk hati umumnya adalah jamur pelapuk kayu yang saprophytic kosmopolitan atau parasit luka. Serangan busuk hati pada tegakan Acacia mangium menyebabkan kehilangan volume kayu hingga 17,5% (Zakaria et al., 1994 dalam Rimbawanto, 2005).
A. Gejala Serangan Penyakit
https://forestryinformation.wordpress.com/2011/07/16/hama-dan-penyakit-tanaman-acacia-mangium-dan-cara-pengendaliannya/
Gejala serangan busuk hati diantaranya adalah perubahan warna kayu teras menjadi keunguan/hitam (warna gelap hingga kuning pada kayu yang sehat) kayu gubal menjadi hijau/coklat. Gejala awal pelapukan kayu teras agak sulit dideteksi tetapi akan tampak perubahan warna kayu teras menjadi agak gelap. Kerusakan tanaman oleh busuk hati sulit untuk ditanggulangi karena serangan jamur yang sudah berkembang pada kayu teras sulit untuk dihambat, tetapi kerusakan ini dapat dicegah. Kemudian kayu membusuk atau lapuk sehingga kayu tidak dapay digunakan.
B. Penyebab Penyakit Lapuk Kayu Teras
Penyebab terjadinya penyakit busuk hati (lapuk kayu teras) disebabkan oleh jamur Phellinus noxius, Fomes sp. Salah satu contoh penyebab penyakit busuk hati (lapuk kayu teras yatitu pada tanaman Acacia mangium dalam hal lapuk kayu teras pada Acacia mangium pertanyaannya adalah bagaimana awal dan proses terjadinya lapuk kayu teras tersebut. Pada jenis pohon Acacia mangium ini dilaporkan bahwa lapuk kayu teras diawali oleh adanya luka. Luka tersebut dapat berupa puntung cabang (branch stubs) yang tertinggal ketika terjadi pemangkasan alami, pemangkasan buatan, cabang patah atau luka mekanis lainnya (Nuhamara, 1992; Lee, 1993). Luka mekanis ini hanyalah awal proses dan selanjutnya fungi pelapuk kayu teraslah yang menyelesaikan fenomena lapuk kayu teras.
C. Akibat Penyakit Lapuk Kayu Teras
Pohon - pohon yang telah terserang jamur akan mengalami kerusakan pada kayu teras berupa kayu teras membusuk dan lapuk. Peristiwa ini membuat ketahanan pohon hilang, sehingga pohon mudah tumbang jika terkena angin kencang dan mati. Pada tanaman industri, peristiwa ini sangan merugikan karena kualitas kayu yang dihasilkan akan menurun dan jelek. Nilai jual dari kayu pun ikut menurun.
D. Cara Pengendalian Penyakit Kayu
Kerusakan tanaman oleh busuk hati yang berada pada bagian tengah batang sulit untuk ditanggulangi. Serangan jamur yang sudah berkembang pada kayu teras sulit untuk dihambat, tetapi kerusakan ini dapat dicegah. Usaha pencegahan dengan cara memanipulasi iklim mikro tegakan hutan supaya tidak sesuai untuk perkembangan jamur. Usaha ini dapat dimulai pada saat penyiapan lahan, pemilihan jarak tanam dan metode pemeliharaan.
https://support.google.com/blogger/answer/6253244?visit_id=1-636657499987527082-1463282861&p=eu_cookies_notice&hl=id&rd=1
Komentar
Posting Komentar